EBIET DAN KENANGAN MASA SMP

Di dalam bus jurusan Purwantoro-Solo, aku mendengar seorang pengamen paruh baya menyanyikan lagu 'Ayah' ciptaan Ebiet G Ade. Sudah lama aku tak mendengar lagu itu dilantunkan oleh pengamen.

Sebelum bernyanyi, pengamen itu memberikan kata sambutan dan mendoakan kepada semua yang berada di bus agar tetap berhati-hati dan selamat sampai tujuan. Betapa sopan si pengamen. Dia bukan hanya berdoa untuk dirinya sendiri, tapi juga mendoakan orang lain.

Dia berturut-turut mendendangkan tiga lagu milik Ebiet. Suaranya melengking mirip suara penyair itu. Begitu selesai menyanyi, dia duduk di jok paling belakang, di sampingku.

Aku bertanya, mengapa yang dinyanyikan hanya lagu-lagu Ebiet? "Semua lagunya Ebiet tidak ditujukan untuk mendapatkan keuntungan, tapi untuk menyindir perasaan semua orang yang tak pernah diungkapkan," tuturnya.

Aku jadi teringat masa silam sewaktu di asrama SMP. Tidak pagi, siang, sore, lagu yang disetel di asrama hanya lagu-lagu Ebiet. Dulu semasa SMP lagu-lagu itu sama sekali tak aku gubris. Aku hanya tahu lagu itu enak didengar.

Tapi kini, setelah mendengar kembali lagu Ebiet, ada sesuatu yang mendesir di hati, benakku melayang ke masa SMP dulu, sembari mencerna kembali makna di setiap syairnya mengingatkanku tentang kemanusiaan dan kehidupan.

Komentar

  1. selalu menyenangkan mendengarkan Ebiet dan Fals di bus yg melaju; asalkan suaranya tak sumbang dan pelantunnya tak memaksa diberi recehan.

    BalasHapus
  2. @Alie: Yen suarane bagus, tak tanggap sekalian nyanyi lagi, trus tak kasih duit agak lebih bro, itung-itung live music haha

    BalasHapus
  3. mehmmm om ebiet, saya sering mendengarkan lagu lagunya ketika di dekat alam, uhuii seruuu .. www.kayamara.coom

    BalasHapus

Posting Komentar